Dongeng dan Beragam Manfaatnya

Prastowo aGung Widodo

Minggu pagi datang. Kala itu antara tahun 1999 - 2000-an. Anak-anak kecil seumuran SD atau SMP sudah bangun sedari pagi buta. Bagi anak-anak milenial pada masanya, menonton sederetan film kartun minggu pagi adalah hal yang kami tunggu-tunggu, bahkan sedari malam sebelumnya. Tak hanya film kartun, terkadang sederet vidio musik pun sesekali menghiasi layar kaca kami. Salah satu vidio musik yang sangat melekat di benak kami adalah vidio musik dari grup band “Wayang” yang berjudul “Dongeng”. Grup band Wayang ini memang memiliki pesona tersendiri dengan pemain drumnya yang masih anak-anak (Gilang Ariestya). Terlihat begitu keren bagi kami. Hampir setiap hari vidio musik bertajuk “Dongeng” itu dipertontonkan di layar kaca.

Penulis masih ingat betul penggalan liriknya:

Gelisah ku tak menentu, pikiran melayang.
Dibenakku hanyalah ada lelah yang terasa.
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar ku terlelap.
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah.

Wayang - Dongeng

Ya! dalam penggalan lirik tersebut “Wayang” seolah memberitahu kita, bahwa dongeng sebelum tidur ternyata membuat kita merasa rileks dan lebih mudah terlelap / tertidur. Hal itu ternyata diperkuat dengan beberapa artikel media yang juga menjelaskan hal yang sama. Namun, apakah ada manfaat lain dari aktivitas membacakan dongeng untuk anak selain membuat rileks dan lebih cepat tidur?

Dilansir dari situs ibudanbalita.com, sebuah portal berita dan artikel seputar perkembangan Ibu dan Balita yang dikembangkan oleh Frisian Flag Indonesia atau bagi kami anak milenial lebih mengenalnya dengan sebutan Susu Bendera, membacakan dongeng ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Saking banyaknya sampai-sampai tidak sempat saya tuliskan semua (Halah!).

  1. Meningkatkan fungsi otakOtak manusia memang begitu unik, saat mendengarkan orang berbicara, otak kita akan merespon untuk merasakan hal yang sama seperti yang kita dengar, istilah kerennya mirroring. Jadi, ketika kita membacakan dongeng yang gembira maka pendengar juga dapat merasakan hal yang sama, begitu pula sebaliknya, ketika dibacakan dongeng yang sedih, pendengar juga dapat merasakan kesedihan.
  2. Mengembangkan imajinasi anakAda istilah keren lagi, namanya neural coupling yaitu proses mendengarkan, memproses informasi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi sebuah data yang sesuai dengan imajinasi anak. Ada dua bagian otak yang aktif saat anak mendengarkan sebuah dongeng, broca’s dan wernicke’s. Istilah apa lagi tuh?Broca’s merupakan bagian otak yang berfungsi membentuk kemampuan berbicara, sedangkan wernicke’s adalah bagian otak yang berfungsi memahami informasi. Saat kedua bagian tersebut aktif, maka imajinasi anak akan terbentuk.
  3. Menumbuhkan minat bacaTentu saja! ketika kita terbiasa membacakan dongeng untuk anak, secara tidak langsung hal ini akan memotivasi anak untuk gemar membaca. Kebiasaan orang tua biasanya akan ditiru oleh anaknya, makanya, mari kita membiasakan kebiasaan yang baik bersama anak, seperti membacakan dongeng;)
  4. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan berbicaraKemampuan berbahasa dan berbicara sepertinya perlu menjadi perhatian penting bagi orang tua. Di era sekarang di mana seharusnya kemampuan berbahasa dan berbicara anak dapat lebih mudah ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi digital seperti YouTube, tapi justru para orang tua malah dihantui isu spech delay atau keterlambatan bicara pada balita yang terlalu sering menonton tayangan YouTube. Ya! memberikan tontonan YouTube tanpa pengawasan orang tua hanya akan memberikan komunikasi satu arah, hal ini lah yang kemungkinan akan menyebabkan keterlambatan bicara pada balita.Dengan mendongeng dapat terjadi komunikasi dua arah antara orang tua dan anak (pendengar) sehingga terjalin komunikasi yang lebih efektif, wawasan dan kosakata anak bertambah dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan berbahasa dan berbicara anak.
  5. Melepaskan hormon pada tubuhPada saat anak mendengarkan dongeng, otak anak akan melepaskan beberapa hormon, seperti: oksitosin, dopamin, dan kartisol. Hormon oksitosin ini berhubungan dengan kegembiraan dan empati anak, sedangkan hormon dopamin berfungsi **mengatur perubahan emosi, sementar hormon kartisol berhubungan dengan kewaspadaan.
  6. Meningkatkan bonding antara orang tua dan anakWaktu mendongeng dengan anak akan menjadi sebuah quality time bagi orang tua dan anak. Dengan begitu, kedekatan orang tua dan anak dapat terjalin lebih erat. Kedekatan ini dapat berpengaruh terhadap pembentukkan karakter anak.

Ternyata banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari dongeng, ya?

Jika teman-teman mempunyai anak, saudara, teman atau tetangga yang ingin mendengarkan dongeng bersama Lontara, kalian dapat berkunjung ke acara “Jelajah Dunia Dongeng” yang diselenggarakan oleh Lontara dan Perpustakaan Universitas Indonesia pada hari Sabtu, 22 Juli 2023, bertempat di Taman Lingkar Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok. Registrasi dapat dilakukan melalui https://lontara.app/dongeng

Poster jelajah dunia dongeng
Poster jelajah dunia dongeng

Rekomendasi Buku dari Lontara.App