Apakah memiliki tumpukan buku TBR adalah hal yang baik?
Kamu pasti sering melihat banyak banget Bookstagrammers atau orag-orang sekitar kamu yang memperlihatkan tumpukan buku TBR (to be read) yang mereka miliki. Atau jangan-jangan kamu sendiri juga memiliki tumpukan TBR yang sudah lama kamu abaikan?
TBR bisa banget sebenernya membantu kamu supaya kamu lebih produktif dalam membaca buku, tapi di lain sisi punya TBR juga bisa menjadi suatu yang negative untuk beberapa orang. Yuk kita lihat beberapa keuntungan dan kekurangan apabila kamu memiliki tumpukan buku TBR.
Keuntungan memiliki TBR:
1. Membantu tetap disiplin dalam membaca
Hal yang paling sulit untuk dilakukan menurut Tara adalah kembali melakukan sesuatu setelah berhenti dalam waktu yang lumayan lama. Tara sendiri sering banget merasakan hal ini: Malas membaca karena bingung mau baca apa. Nah, kalau sudah malas sekali aja tuh bisa membuat kamu jadi malas membaca untuk waktu yang sangat lama. Kalau kamu juga merasakan hal seperti ini, memiliki buku TBR bisa banget membantu kamu lebih dsiplin dalam membaca buku.
Punya list TBR bisa banget membantu kamu terus membaca tanpa berhenti karena mengurangi waktu kamu untuk berpikir buku apa yang akan kamu baca selanjutnya. List ini juga bisa melatih kamu untuk tetap dalam jadwal dan tidak terdistraksi oleh buku-buku baru yang kamu beli yang mengakibatkan kamu untuk melupakan buku-buku lama yang sudah kamu beli tapi belum sempat kamu baca.
2. Cara yang bagus untuk tetap melacak buku pre-rilis dan rilis baru
Kalau kamu adalah seseorang yang sering melakukan review buku dan terkenal di media sosial, kamu akan sering menerima buku-buku baru dan terkadang kamu juga akan mendapatkan pre-rilis (buku yang belum diterbitkan). Buat kamu yang bukan seorang content creator tapi memang suka baca buku, kamu pasti sering beli buku-buku yang baru rilis, kan?
Nah pada satu waktu buku yang keluar tidak mungkin hanya satu atau dua buah buku tapi banyak banget. Bagaimana sih caranya kamu bisa membuat list prioritas buku mana yang harus kamu baca atau beli terlebih dahulu? TBR bisa jadi solusi buat masalah kamu yang satu ini.
List TDL ini sangat berguna untuk sortir buku yang kamu miliki dan membuat kamu bertanggung jawab untuk menyelesaikan list yang sudah kamu buat. Sama juga seperti saat kamu menyewa buku di Lonatara atau meminjam buku dari perpustakaan dimana kamu harus menyelesaikan pembacaan buku tersebut sebelum waktu sewa/pinjam buku itu berakhir.
Terus nih ya kalau untuk Tara ada kebahagiaan tersendiri saat Tara berhasil menyelesaikan list yang sudah dibuat di awal.
3. Tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk mempertimbangkan apa yang harus dibaca selanjutnya.
Seperti yang sudah dibahas di nomor 1, terkadang kita suka banget bingung mau baca buku apa lagi setelah menyelesaikan membaca sebuah buku. Dengan memiliki list buku yang sudah ditentukan sebelumnya, kita tidak perlu lagi berhadapan dengan pertanaan: buku yang mana lagi untuk dibaca sekarang? Kamu bisa tinggal melihat list yang sudah kamu buat dan memilih sesuai dengan yang sudah kamu tulis. Mudah banget kan ya~
Cara ini bisa banget buat kamu semakin lebih semangat dalam membaca buku karena kamu pasti sudah tidak sabra untuk membaca buku selanjutnya. Apalagi nih ya kalau kamu sudah tahu kalau buku selanjutnya adalah buku dari penulis favorit kamu atau buku yang udah lama bikin kamu penasaran pasti deh kamu bakal langsung cepat-cepat menyelesaikan buku yang sedang kamu baca.
4. Sarana untuk membuat bacaanmu bervariasi
Tara sering banget nih merasakan bosan karena membaca buku dengan genre yang sama berulang kali di waktu yang berdekata. Kamu merasakan hal ang sama tidak, Teman?
Saat membentuk list TBR perbulan (misalnya), kamu bisa menentukan buku-buku apa saja yang akan kamu baca di bulan tersebut. Akan lebih baik apabila kamu memasukkan beragam genre dan jenis buku pada TBR tersebut supaya kamu tidak cepat bosan dan bisa terus membaca dengan kecepatan yang stabil.
Membuat List TBR kamu dalam bentuk mingguan atau bulanan akan sangat membantu kamu untuk melihat jenis dan genre buku apa saja yang sudah kamu pilih. Kamu bisa mengondisikan berapa banyak dan jenis-jenis buku yang akan kamu baca sesuai dengan mood yang sedang kamu rasakan di waktu tersebut.
5. Tidak melupakan buku yang sudah kamu beli!
Sebenarnya ini mirip-mirip dengan poin yang nomor 3 sih… Tapi penekanan pada poin ini adalah kamu jadi tidak akan pernah lupa dengan buku-buku yang sudah kamu beli. Tidak ada lagi kamu beres-beres buku terus menemukan buku masih terplastik bersih dari 3 tahun yang lalu, terlupakan, sedih, diujung ruangan.
Kamu juga bisa membentuk prioritas tidak hanya dengan buku novel, namun juga dengan buku sekolah, buku kuliah, buku dari book club, maupun buku yang kamu pinjam dari teman. Buku yang memiliki deadline lebih pendek dapat kamu jadikan sebuah prioritas dibandingkan buku lainnya.
Kerugian memiliki TBR:
1. Terlalu membatasi buku yang akan dibaca
Saat kamu sudah setengah jalan membaca buku-buku yang ada di list yang sudah kamu buat tapi ternyata kamu menjadi malas dan tidak mau lagi melanjutkan list yang sudah kamu buat. Apa yang akan kamu lakukan, Teman?
Kalau hal di atas membuah kamu setres dan menjadi malas untuk membaca buku apa pun lagi berarti TBR bukanlah sesuatu yang cocok kamu lakukan. Kalau memang tidak cocok, tidak apa-apa. Kamu bisa melupakan list yang kamu buat dan membaca buku apa pun yang ingin kamu baca, kapan pun kamu ingin membacanya.
2. Kalau kamu adalah pembaca sesuai mood, kamu mungkin merasa terpaksa membaca hal-hal yang saat ini tidak cocok
Bagi Teman yang merupakan seorang moody reader atau pembaca yang membaca buku sesuai dengan suasana hati, TBR juga mungkin tidak cocok untuk kalian. Kamu bisa saja merasa sangat bersemangat untuk membaca genre atau jenis buku tertentu hari ini, namun di waktu kamu membaca buku tersebut ternyata kamu sedang ingin membaca genre lain. Sah aja kok.
Membaca buku dengan terpaksa bukanlah hal yang baik. Kamu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam membaca buku tersebut atau bahkan kamu berakhir tidak menyelesaikan membaca buku tersebut.
Kalau kamu membaca artikel mengenai bagaimana Bill Gates membaca buku, kamu pasti tahu bahwa lebih baik membaca lebih sedikit buku tapi kamu menyeselesaikan dan mengerti keseluruhan seluk beluk buku yang kamu baca dibandingkan membuka buku yang kamu tahu tidak akan pernah kamu selesaikan.
3. Beli buku baru saat list masih penuh, gimana donggg?!
Kamu sedang membaca buku yang ada pada list TBR kamu tapi tiba-tiba kamu mendapatkan buku baru dari teman kamu atau membeli sebuah buku baru yang ingiinn sekali untuk langsung kamu baca saat itu juga. Eh saat kamu cek TBR kamu ternyata TBR kamu sudah penuh dan tidak ada sisa tempat untuk buku baru yang kamu miliki dan berakhir mencoret list yang sudah kamu buat untuk membaca buku baru tersebut.
Kalau hal ini terjadi tidak hanya satu atau dua kali namun sangat sering, lebih baik kamu tidak menggunakan TBR dan langsung membaca buku-buku baru tersebut.
4. Bisa membuat kamu lebih banyak membaca buku yang tidak kamu sukai :(
Membaca buku yang sudah kamu list sebelumnya mungkin membuat tingkat keinginan kamu membaca buku tersebut berkurang. Hal ini bisa jadi karena alasan yang sudah tertera pada poin nomor 2, kalau kamu lebih suka membaca buku yang sesuai dengan mood yang sedang kamu rasakan, ada kemungkinan besar kamu akan menyukai buku tertentu apa bila kamu membacanya di waktu yang berbeda. Saat kamu benar-benaar memang lagi mood untuk membaca buku dengan tema tersebut.
Kalau kamu memaksakan diri untuk membaca buku di saat yang tidak tepat, hal yang paling mungkin terjadi adalah kamu jadi tidak menyukai buku tersebut. Hal ini dapat menjadi alasan kenapa kamu membuat buku itu sebagai buku DNF (do not finish) atau buku yang tidak kamu selesaikan. Tara sendiri pernah merasakan hal ini loh! Ada 1 buku yang Tara jadikan DNF tapi saat Tara membacanya di waktu yang berbeda, bukunya selesai terbaca dalam waktu yang singkat.
INGAT! Hal yang paling penting dalam membaca adalah membaca buku yang kamu sukai.
5. List TBR adalah hal yang horror untuk dilihat
Kalau kamu merasa takut atau terintimidasi oleh TBR yang kamu buat, Tara bisa jamin kalau kamu akan langsung memsuki masa reading slump. Kita semua bisa setuju kalau memasuki masa reading slump itu sama menyebalkannya dengan masuk ke masa writer’s block bagi seorang penulis. Keduanya merupakan hal yang sangat dihindari.
Terkadang saat sedang membuat TBR untuk mengurangi tumpukan buku dengan plastic yang menghantui kamu di ujung ruangan, kamu malah jadi merasa kewalahan. Ada dua solusi untuk kamu, membuat list TBR kamu menjadi kecil atau dengan tidak membuat TBR sama sekali. TBr hanyalah satu dari berbagai cara untuk membuat kamu tetap terorganisir dan folus, tapi kalau TBR malah membuat kamu tertekan lebih baik kamu tidak memakainya sama sekali.
Jadi gimana, Teman? Apakah kamu seseorang yang butuh membuat list TBR atau tidak sama sekali? Atau mungkin kamu punya cara tersendiri untuk membaca tumpukan buku yang kamu punya tanpa perlu terikat dengan sebuah list? Apa pun cara yang kamu gunakan, selama cara tersebut cocok untuk kamu ya tidak perlu malu!
Yuk baca buku hari ini 😊