Aku mau melakukan apa saja, asalkan Ayah sembuh.””Aku senang bisa bantu Mamak dan Ayah mencari uang supaya kami tidak kekurangan makan.””Aku tidak merasa terpaksa memungut sampah agar bisa membeli beras dan membayar biaya sekolah.””Aku belajar membuat jamu, nanti aku jual, lalu uangnya aku berikan ke nenek untuk membeli beras.”Tak disangka, kata-kata memilukan itu keluar dari mulut bocah-bocah di bawah umur yang seharusnya masih hidup dalam belaian keluarga utuh. Namun, jalan hidup membawa mereka menjadi seorang anak yang dengan jari-jari mungilnya, memasak, mencuci, merawat orang tua yang sakit parah, berjualan dari kampung ke kampung, bahkan ada yang terpaksa putus sekolah.Membaca kisah mereka, menghanyutkan nurani. Membawa kita untuk bersyukur. Jadikan buku ini sebagai pengingat agar selalu bisa membantu sesama dan saling berbagi.
Anakku Surgaku, Kisah Bocah Bocah-Bocah Penggugah Nurani
Nazarrudin Thamrin
Agama, Sosial dan Psikologi, Kisah Inspiratif, Motivasi