Dari sekian banyak aplikasi penyunting teks ’jadul’ di keluarga Unix adalah
emacs. Sama halnya dengan Vim, penyunting teks satu ini juga memiliki penggemar tersendiri (baca: fanbase ), yang kadang karena kefanatikannya sampai terjadi war antara emacs vs Vim. Pertanyaan yang sering muncul adalah
"apakah emacs dapat melakukan ini, apakah Vim memiliki fitur ini?" Dalam
artikel ini, penulis tidak mau terjebak dalam war tersebut, melainkan sekedar
menuliskan pengalaman menggunakan emacs, dari kacamata seorang awam.