Ketika buku ini ditulis, posisi ISIS di pusatnya, Suriah dan Irak, semakin tersudut akibat serangan militer secara kontinu yang dilancarkan pasukan koalisi Barat di bawah koordinasi AS dan negara-negara Eropa, serta pasukan koalisi Pemerintah Suriah, Iran, dan Rusia. Para pengikut ISIS kian tersudut posisinya di wilayah satelitnya, di kawasan Asia Tenggara, setelah kota Marawi direbut oleh angkatan bersenjata Filipina. Tetapi itu bukan berarti ancaman terorisme yang diciptakan ISIS telah berakhir, sebab kampanye dan perekrutan baru tetap berlangsung, begitu juga aksi-aksi terorisme mereka masih dilakukan di berbagai negara. Modus operandi ISIS mengalami perubahan, disesuaikan dengan perkembangan situasi yang tengah mereka hadapi.
Kehadiran buku ini diharapkan dapat membantu pembaca, untuk memperoleh deskripsi dan pemahaman yang lebih jelas dan komprehensif mengenai ancaman terorisme internasional, khususnya di Indonesia. Berbagai perspektif atau sudut pandang penulisan dan analisis dibuat dalam buku ini, baik secara luas (global), kawasan (regional), maupun terbatas fokus pada nasional (domestik). Kehadiran buku ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam bersinergi memerangi bahaya terorisme internasional yang tidak hanya mengancam negara Indonesia, tetapi juga masyarakat internasional dan negara-negara lain. Untuk tujuan itulah, penulisan buku ini dibuat dari berbagai perspektif, dari penulis dengan latar belakang yang beragam, termasuk dari aktivis dan peneliti Hak Asasi Manusia dan hukum internasional, selain hubungan internasional dan keamanan internasional, serta peneliti professional lain, yang memiliki keprihatinan yang sama.
Kerja Sama Internasional Melawan Terorisme
Poltak Partogi Nainggolan
Hukum dan Politik, Sosial dan Psikologi, Lainnya