“Perjodohan ini sungguh tidak masuk akal.”
Perkataan Safira malam itu membuatku terperenyak. Entah kenapa. Padahal imajiku tentang cinta telah kutahu dengan pasti bahwa tidak ada kata itu tersemat di sana. Di hatinya.
Jika ini adalah kembara maka malam itu adalah palung samudra yang menelan segalanya. Bahtera yang telah kurakit dan kulabuhkan selama ini tenggelam dan menghilang ke perut bumi yang tak berujung.
Malam semakin larut dalam kepekatan. Melarutkan nelangsa yang kukandung. Aku hanyalah punguk yang merindu cinta dari sang Rembulan. Cinta yang tak berbalas.
------
Adalah sebuah keistimewaan tersendiri bagi seorang pria yang menikahi seorangwanita perawan. Tentu saja, dia menjadi lelaki pertama yang menyentuh sang Istri.
Namun hal yang berbeda terjadi pada Aditya. Seorang lelaki yang menikahi Safira, gadis perawan dan masih terus perawan bahkan hingga waktu pernikahanyang cukup lama.
Kisah Aditya dan Safira ini akan membawamu memahami cinta dan pernikahan dengan cara pandang yang berbeda. Mengangkat latar belakang agama, novel ini menyuguhkan konflik yang tidak hanya menyedihkan, melainkan juga sarat akan kontroversi.