Gelar dokter didapatkan setelah lulus dari STOVIA. Kini namanya menjadi dr. Soetomo. Pada tahun 1917,
dr. Soetomo pun kembali ke kampung halamannya. Di tanah kelahirannya ini, ia mengabdikan dirinya sebagai seorang dokter.
Tugasnya sebagai seorang dokter dimulai dengan mengabdikan diri di Semarang. Kemudian, ia dipindahkan ke Tuban, lalu ke Lubuk Pakam dan terakhir di Malang. Selama ia berpindah-pindah tempat bertugas, dr. Seotomo banyak menyaksikan kesengsaraan rakyat hampir di segala penjuru wilayah Indonesia.
Melihat kenyataan tersebut, rasa empati dr. Soetomo terhadap penderitaan rakyat semakin menjadi. Oleh karena itu, ia tidak pernah meminta bayaran sesen pun dari pasien yang ia rawat. Dengan setulus hati dr. Soetomo membantu siapapun yang membutuhkan bantuannya.
“Di Indonesia tempat kita, di sana tempat berjuang kita, di sana harus kita tunjukkan keberanian, keperwiraan, dan kesatriaan kita. Kecintaan kita pada nusa dan bangsa. Mari kita berkerja dan berjuang di sana, di tanah tumpah darah kita!”
~dr. soetomo~