Meskipun telah dua kali masuk dunia militer bentukan penjajah, yaitu KNIL (Belanda) dan PETA (Jepang), namun bukan berarti Gatot Subroto memihak kepada kedua penjajah tersebut. Hal itu hanyalah semata kecintaannya terhadap karirnya sebagai seorang tentara.
Sebagai bukti bahwa Gatot Subroto selalu mencintai negerinya, Indonesia, ia selalu memanfaatkan profesi dan karirnya untuk membela bangsanya sendiri, baik dengan cara angkat senjata maupun dengan tanpa senjata. Pada intinya, Gatot Subroto tetap menomor-satukan rakyat selama ia menjalankan fungsinya sebagai anggota militer.
Jika ada pihak pribumi yang dizalimi, Gatot Subroto akan senantiasa membantunya. Bahkan, selama menjalankan tugasnya sebagai pasukan bentukan penjajah, ia selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk disumbangkan, yaitu kepada keluarga yang suaminya dihukum dan berada di bawah kekuasannya.
“Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa.”
~Pesan Jenderal Gatot Subroto kepada perwira muda~