Mengapa begitu sulit mengakhiri apa yang sejatinya tak pernah dimulai?
Mengapa begitu sakit meninggalkan apa yang sejatinya tak pernah datang? Dan mengapa begitu perih mencintai dia yang sejatinya tak juga mencintai?
Aku yang berusaha mengerti. Selalu aku. Aku yang berjuang sendiri. Hanya aku. Percaya bujuk rayumu dan termakan janji-janji palsu.
Kau bilang, kau takkan pergi dan tak bosan menanti. Namun, nyatanya? Itu hanyalah ilusi
Membuatku ingin mengumpati diri sendiri. Yang dengan bodohnya percaya pada aksara fantasi.
Aksara Fantasi