Sudirman diberi bekal pendidikan agama. Pak Cokro pun menggemblengnya untuk memahami pentingnya rasa kebangsaan dan nasionalisme. Sudirman terlihat seperti anak biasa saja. Tidak ada yang menyangka bahwa kelak ia akan menjadi seorang jenderal besar.
Hari itu, Selasa, 18 Desember 1945, tampak kesibukan di Markas Besar Tentara di Gondokusuman, Yogyakarta.
Presiden Soekarno, Wakil Presiden M. Hatta,
dan Perdana Menteri Sutan Sjahrir akan melantik Panglima Besar TKR. Para hadirin yang ada di aula Markas Besar Tentara itu berdiri saat Presiden,
Wakil Presiden, dan Perdana Menteri memasuki ruangan. Hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, acara pelantikan pun segera di mulai. Sudirman tampil ke depan menghadap Presiden, Wakil Presiden, dan Perdana Menteri. Presiden Soekarno tampil, dan memberikan salam pekik “Merdeka!”. Hadirin pun menyambutnya dengan gegap gempita.