Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa yang anti-kompeni atau Belanda (VOC) telah tertanam dalam hatinya sejak kecil. Perjuangannya melawan penjajahan Belanda, ia lakukan sejak pertama menjabat sebagai Sultan Banten pada 1651.
Keinginannya untuk membebaskan Jayakarta dari tangan Belanda dan melepaskan Banten dari keinginan monopoli perdagangan Belanda belumlah seluruhnya terlaksana.
Semua perjuangannya terhenti ketika anaknya, Sultan Haji mulai mengkhianati dirinya dan Kesultanan Banten.
Namun, perlawanan-perlawanan yang telah ia lakukan telah membuat kompeni merasa takut karena ia adalah Sultan yang berani untuk menolak perjanjian damai dengan Belanda.