Sejatinya, manusia terlahir dengan perbedaan. Menerka-nerka isi hati, hanya hadirkan keraguan. Namun, disaat aku belajar dan percaya pada takdirNya. Allah jadikan kau sebagai kekasih impian. Kini, bertengkar denganmu bukan jadi hal menyebalkan. Tapi, surga terasa dalam pelukan. (Cerpen Surga dalam Pelukan karya Despriana N. Intani) Terukir deret titah menyampaikan rasa rindu padanya, menyampaikan pada hembusan angin bahwa seorang gadis latah akan kepekaan mengaguminya. Angin malam sentuh dia, dekap dia agar tak menghilang. Dan inilah aku yang berharap pada-Nya semoga dia kekasih impian. (Nurfadilah-Kontributor Nubar Kekasih Impian) Dalam dekap kabut, dingin mengusik qalbu. Ada detak yang bertengkar dengan logika yang ku paksa paham bahwa memilih berdenyut untukmu adalah sebuah harap yang ketinggian. Tapi hati tak mau mengerti bahwa cinta yang sendiri adalah samudra yang dalam, dingin dan tak seorangpun mau tenggelam mati di sana. Tapi lewat senyummu aku mendadak bisa berenang, bernapas dalam air. Bagaimana bisa, lengkung bibirmu jadi kekuatan untuk rasa takutku? Kau penyihir ya? (Mencintai Takdir, Miaelviraa)