Perempuan itu sedang tersenyum manis, berdiri di atas sekuntum teratai raksasa. Satu-dua kelopak teratai digambarkan luruh, tersebar, dan menumbuhkan teratai lain yang lebih kecil di tengah lautan api. Agak jauh darinya, tangan-tangan yang tubuh pemiliknya tenggelam dalam kobaran api melambai ke udara, meminta pertolongan.
HARI TAQWAN SANTOSO telah menulis beberapa buku di antaranya yaitu The Jadzab Boy (2012), Teruntuk Mentari dan Rembulan (2016), Kalau Aku Mati Besok (2016), Sajak-Sajak Rembulan Biru (2016), dan Mandaraka (2017). Karya-karyanya telah banyak yang dipublikasikan di berbagai media seperti Media BPP Kemendagri, LPM Arena, dan lain-lain. Penulis juga menerjemahkan buku-buku dari banyak penulis dunia ternama seperti Sam Harris, John Steinbeck, John Gray, Erich Fromm, Saul Bellow, dan Fyodor Dostoevsky.