Akulah seruling yang lewat tiup anak gembala selalu menyanyikan kidung-kidung sendu. Akulah sebatang bambu yang dipisah paksa dari kawanannya itu. Akulah, sepotong hati yang terkoyak sesayat rindu.
HARI TAQWAN SANTOSO telah menulis beberapa buku di antaranya yaitu The Jadzab Boy (2012), Teruntuk Mentari dan Rembulan (2016), Kalau Aku Mati Besok (2016), Sajak-Sajak Rembulan Biru (2016), Mandaraka (2017), dan Avalokitesvara (2020). Karya-karyanya telah banyak yang dipublikasikan di berbagai media seperti Media BPP Kemendagri, LPM Arena, dan lain-lain. Penulis juga menerjemahkan buku-buku dari banyak penulis dunia ternama seperti Sam Harris, John Steinbeck, John Gray, Erich Fromm, Saul Bellow, dan Fyodor Dostoevsky.