Seharusnya aku tak perlu terbawa perasaan
Namun aku terlanjur merasa
Mudah sekali terseret ke hati
Membuat jiwa tersakiti tanpa sebab
Bagaimana mungkin bisa begitu teriris mengiris
Pilunya dada ini terasa
Tak mampu terungkap untuk bersuara
Hingga biarlah tulisan bicara
Tak usahlah sudi
Tak usah pula pura-pura peduli
Jika hanya rayu semata
Penuh dusta belaka
Buku ini berisi rangkaian tentang ungkapan-ungkapan hati dalam baitnya. Di mana ia merupakan seorang penyandang Disabilitas Hemiplegia. Sering merasakan suatu perjalanan itu hanya bisa dirangkai dalam kata tanpa bicara. Sehingga semua terasa bernyawa bila diresapi dalam perasaan, dihayati dari pikiran. Memberikan suatu makna tertentu di setiap kata antara deretan bait yang ditulis.