Buku ini pernah terbit terbatas untuk konsumsi ceramah bulan suci Ramadhan di tahun 2005 yang lalu. Karena permintaan banyak teman, buku ini lalu saya terbitkan dengan artikel tambahan yang cukup signifikan.
Bertahun-tahun saya menjalani ibadah Ramadhan di setiap kesempatannya tiba. Saya selalu mencoba me- refleksi makna Ramadhan yang saya temukan. Di sini ada beberapa metoda pemaknaan puasa.
Ada metode yang memaknai puasanya dengan pende- katan mitis-esoteris, di mana puasa lebih dilihat se- bagai upaya pembersihan ruhani dan upaya pende- katan kepada sang khalik. Dalam pendekatan ini, puasa adalah upaya penyucian jiwa menuju ke hadapan Ilahi. Terkadang pendekatan ini terasa a historis, tapi itu toh disukai oleh mereka kaum sufi.
Pendekatan lainnya ialah pendekatan syariat, yaitu puasa lebih ditilik sebagai ketetapan atau hukum Tuhan. Imperatif ini lebih dimaknai oleh ummat sebagai keharusan yang harus ditaati, guna mendapat pahala setelah melaksanakannya bagi mereka yang memahami dalam bingkai syariah
Merupakan pilihan kita masing-masing untuk mem- perdalam dan memaknai puasa dengan beberapa pen- dekatan itu.
Namun dalam tulisan ini anda akan menjumpai pen- dekatan atau metode pemaknaan puasa yang lain, yaitu metode rasional-psikologis. Dalam pendekatan ini puasa dilihat sebagai upaya mengubah perilaku ber- taqwa melalui serangkaian kaefiyat ibadah. Di situ saya menikmati bahwa puasa intinya adalah pembelajaran, di mana Allah bertindak sebagai maha guru yang mem- bimbing dengan program pendidikan puasanya.