Spirituality of Marketing, Membangkitkan Gelora Motivasi dari Dasar Hati untuk Mencapai Sukses Menjual

Spirituality of Marketing, Membangkitkan Gelora Motivasi dari Dasar Hati untuk Mencapai Sukses Menjual

Jumadi Subur

0.0

Pendidikan, Kisah Inspiratif, Motivasi, Gaya Hidup

Login untuk Sewa / Beli

piritualitas hampir tak henti diperbincangkan. Seiring perkembangan pemikiran manusia, spiritualitas semakin diakui keberadaannya. Padahal selama ini
banyak ilmuwan bahkan masyarakat, khususnya Barat, hampir mengabaikan dan tak mengakui keberadaannya.

Jika menyusuri kembali perjalanan sejarah bisnis, sejak awal tahun ’80-an, etika bisnis memasuki wacana Barat dan Amerika Serikat. Hal ini terlihat karena bisnis dipengaruhi bukan hanya oleh situasi dan kondisi ekonomi, melainkan juga oleh perubahan-perubahan sosial, politik, ekonomi dan teknologi, serta pergesaran sikap terhadap dan cara pandang para stakeholders. Kemudian bisnis lebih dipandang secara sempit hanya untuk memaksimalkan laba, pola konsumerisme mulai menuai kritik dan swastanisasi perusahaan juga menjadi isu yang mendapat tanggapan negatif dari berbagai kalangan. SPRITUALITY OF MARKETING
Hingga kemudian, belakangan ini, konsentrasi perusa- haan-perusahaan besar lebih besar kepada aspek etikal bahkan semakin berkembang berkembang ke arah ‘spiritualiasi’ manajemen.

Aspek spiritualitas dalam dunia usaha ini sebenarnya juga bukan hal baru. Walaupun awalnya konsep ini didahului oleh bidang-bidang lain seperti pendidikan dan psikologi.

Beberapa tahun silam, misalnya, dunia psikologi geger dengan ditemukannya sebuah kecerdasan baru dalam diri manusia. Manusia ternyata tak hanya memiliki dua kecerdasan, intelektual (IQ) dan emosional (EQ). Ia juga memiliki kecerdasan spiritual (SQ). Ditandai dengan adanya titik Tuhan (God spot) di dalam otak.

Dan di era pasar global sekarang ini, etika dan nilai- nilai spiritual juga tumbuh dari negeri Barat, menjadi panduan untuk menjalankan roda perusahaan dan organiasi modern. Pengusaha dan para eksekutif perusahaan meng- hadirkan jiwa dan hatinya dalam bekerja. Mereka sangat menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual.

Berkaca pada sejarah tokoh-tokoh bisnis dunia, mereka telah mampu meraih kesuksesan dalam bisnis, tanpa mengorbankan keseimbangan dan keselarasan hidup. Maka mereka menjadi sejahtera tidak saja secara finansial, melainkan juga secara spiritual.

Spiritualitas ini meliputi semua aspek ruhani manusia. Didalamnya ada cinta, pengorbanan, empati, kasih sayang, motivasi, kearifan, manajemen emosi, visi, kejujuran, ketaatan,
nilai-nilai ketuhanan dan aspek kearifan universal yang diajarkan oleh agama. Inilah sesungguhnya kecerdasan hakiki manusia. Inilah yang sering dinamakan kecerdasan spiritual.

Dan menerepkan kecerdasan spiritual dalam bisnis, khususnya pemasaran merupakan suatu hal yang sangat memungkinkan. Jika para pebisnis ulung di era perdagang- an belasan abad silam berhasil meraup untung yang luar biasa bukan karena mereka memahami teori pemasaran secara baik melainkan mereka memiliki kekuatan lain dalam menjalankan bisnis. Kekuatan ruhani.

Maka dengan demikian kita dapatkan tokoh-tokoh sukses merupakan orang-orang yang mempraktekkan spiritualitas dengan baik dalam menjalankan bisnis.

Dalam era globalisasi, kita akan menemukan kembali orang-orang suci yang bergelut dalam bisnis dan tenggelam dalam aktivitas kerja mereka di kantor. Mereka ibarat sufi perusahaan yang menjaga etika, cinta dan empati dalam menjalankan pekerjaannya. Mereka seakan-akan membawa moral yang dipelajari di Masjid, Gereja atau Vihara lalu mengaplikasikan dalam kegiatan harian mereka di perusa- haan-perusahaan besar dan organisasi-organisasi modern. Mereka telah membangun spiritualitas dalam bisnis.