Arka dan Alza adalah dua sahabat yang dibesarkan di lingkungan perumahan yang sama. Sedari kecil mereka sudah teramat sangat dekat, sehingga memunculkan perasaan lebih dari sekadar persahabatan di hati keduanya.
Namun rasa yang tumbuh mereka di dalam dada itu nyatanya dibiarkan mengendap begitu saja. Tidak ada upaya apa pun dari Arka untuk menyatakan perasaannya bahkan sampai kemudian Alza memutuskan untuk menerima cinta dari pria lainnya.
Arka patah hati. Namun tidak ada yang lebih mengahancurkan hatinya selain kenyataan di mana ia harus merelakan Alza pergi.
Bukan ke dalam pelukan pria lainnya. Bukan pula karena dalam hitungan hari Alza akan berstatuskan istri dari pria bernama Rendra. Namun karena ia harus merelakan Alza pergi untuk selama-lamanya.
Di balik sendu gerimis kuredam tangis.
Melempar tanya pada langit jingga.
Bisakah kita mengulang lagi mimpi untuk bersama?
Agar menua bersamamu dapat menjadi nyata.
Dapatkah kurengkuh tubuhmu lagi di bawah payung semesta?
Sebab cinta itu selalu ada.
Dalam setiap lelehan lahar bening yang kini menggenang di pelupuk mata.