di Antara Hujan

di Antara Hujan

Agnes Wiranda

0.0

Romansa, SMA

Login untuk Sewa / Beli

Ada orang yang menulis kisah tentang patah hati, padahal dia sendiri yang pergi. Ada orang yang menulis kisah tentang disakiti, padahal dia sendiri yang menyakiti. Ada juga orang yang menulis tentang ditinggal pergi, padahal dia sendiri yang melangkahkan kaki. Tapi cerita ini berbeda. Kita berbeda. Kisah ini, kutuliskan sebagai usaha mengabadikan tiap momen yang pernah ada; tentang saat di mana kita pertama kali bertemu, saat-saat di mana kita mulai mengerti apa arti cinta, dan saat-saat di mana kita harus hancur.

"Sejauh apapun gue pergi, kalau gue memang buat lo, maka kita akan kembali utuh tanpa harus lo kejar. Sekuat apapun kita menggenggam, kalau itu bukan buat kita, maka pada akhirnya akan terlepas tanpa harus kita lepas."
"Gue tahu lo sakit hati."
"Hm."
"Semoga cepat pulih."
"Lo juga."
"I'll see you on the other side."

Siapa bilang kalau putus itu sulit? Menurut Cakka itu mudah. Tapi yang sulit adalah hari-hari setelahnya. Sekali peduli, mustahil berhenti sama sekali. Namun bagi Shilla, jauh lebih gampang kalau mereka bertingkah seperti tidak saling mengenal. Shilla berharap, dia dan Cakka tidak perlu saling terlibat lagi. Lalu kemudian, datanglah Yordan dan Erika. Saudara kembar yang tanpa disadari, mulai menyadarkan Shilla dan Cakka, kalau hubungan yang mereka kira telah usai, ternyata belum sepenuhnya selesai di antara hujan dan reda.
Hingga akhirnya, Shilla bertanya-tanya, apakah selama ini dia benar-benar rela melepaskan Cakka, ataukah sebenarnya dia diam-diam diliputi harapan untuk kembali bersama, sampai lupa diri malah bawa perasaan untuk mantan?