Memiliki pasangan yang tidak mempunyai rasa peka dan peduli tentu menyakitkan. Begitu pula Naomi yang menjadi kekasih Ken, cowok dingin dengan segudang prestasi. Pada satu sisi, Ken membuainya dengan angan dan cinta. Tetapi di saat bersamaan, Naomi juga tidak yakin Ken benar-benar mencintainya dengan tulus.
Banyak hal yang membuat hati Naomi bimbang. Keraguan Naomi akan perasaan Ken semakin parah ketika Ken lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya.
Lantas, mampukah Naomi bertahan dengan cinta yang tak lagi sama? Atau justru memilih pergi meninggalkan Ken yang tengah membutuhkan kehadirannya?
Kata orang bijak, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha, apa benar begitu?
