Aku pernah berada pada titik terendah dan terlemah dalam mencintaimu. Resah dan lelah seringkali menghantui setiap mataku terbuka dan terpejam. Bagian yang paling sulit adalah bagaimana cara menepis luka darimu. Luka-luka itu sangat menyebalkan, membuatku semakin gila setiap terfikirkan.
Dan pada suatu hari aku memberanikan diri mengadu pada ayahku. Perihal aku yang berlagak sok kuat ini akhirnya terlalu lemah menghadapi Cinta yang katanya setia dan siap menjadi segala perisai bila aku mendapat ancaman luka-luka lainnya. Tapi pada akhir lembar cerita, ternyata Sang Perisai itulah yang paling membuatku terluka dan menderita.
Waktu demi waktu akupun beranjak dewasa dalam hal ini. Titik terlemah lawan mainnya ialah titik tergagah. Di sini aku membuktikan bahwa pada akhirnya yang lemah akan menjadi yang paling gagah. Dan yang berlagak gagah akan berujung penyesalan sampai ke titik terendahnya.