Menjadi seorang pangeran dan calon pewaris tahta di sebuah kerajaan sangatlah tak mudah. Aturan-aturan di dalam istana yang harus dipatuhi membuatnya ingin memberontak. Apalagi karena peraturan kerajaan, ia dan saudaranya harus kehilangan ruang gerak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, bahkan pergaulannya dengan orang biasa dibatasi oleh aturan protokoler istana. Akibatnya, ia sering kali membuat warga istana sibuk mencari keberadaannya lantaran selalu saja menghilang, terlebih ketika ia dijodohkan dengan seorang putri yang tidak diharapkannya.
"Putri yang Ibu Suri siapkan bukan untukku, tapi untuk kesenangan hatinya, aku mencari dia, putri untukku, putri yang tercipta dari tulang rusukku, menerima apa adanya, bukan semata karena aku pangeran dan yang pasti bila dia terpilih, aku akan lebih bahagia karena dialah pilihan hatiku."
Adakah putri yang dimaksud sang pangeran? Dengan cara bagaimana Tuhan mempertemukan mereka? Sulitkah ketika seseorang yang bukan berasal dari kalangan bangsawan kerajaan menjadi putri sesungguhnya disebuah istana?