Babad Tanah Jawi, disebut sebagai babon referensi sejarah kerajaan Mataram Islam. Buku ini memang ditulis dalam nuansa mitos dan pengkultusan yang terlalu kental. Sub judul naskah ini dalam versi aslinya adalah “Punika serat babad tanah jawi saking Nabi Adam dumugi ing taun 1647” = Ini naskah sejarah tanah Jawa dari Nabi Adam hingga tahun 1647). Namun, beberapa peneliti sejarah Jawa menyatakan banyak keterangan dalam buku ini yang bisa dianggap valid, terutama bagian yang menceritakan sejak Kesultanan Pajang hingga Mataram Kartasura.
Babad Tanah Jawi muncul dalam dua versi pada masa Susuhunan Pakubuwono III di Surakarta. Kedua naskah ini berbentuk tembang berbahasa Jawa. Pada tahun 1874, JJ Meinsma, tokoh berkebangsaan Belanda, berinisiatif menggubah salah satu naskah versi Carik Bradja menjadi bentuk “gancaran” (Prosa berbahasa Jawa). Pekerjaan menyadur tembang ini dikerjakan oleh Ngabei Kertapradja, lalu diterbitkan oleh Martinus Nijhof. Karena itulah, versi ini disebut Versi JJ Meinsma. Buku tersebut, sekarang ada bisa Anda baca.