Sebuah novel tentang benturan dua sudut pandang syariat dan hakikat, siapa yang paling benar dan terselamatkan. Novel ini memberikan gambaran tentang betapa ngerinya sebuah penghakiman.
Kisah Tuan Guru Fikri, yang lebih cenderung kepada penghayatan hakikat yang tak terpahami oleh nalar orang awal yang cenderung kepada pendalaman syariat, hingga terjadi gesekan konflik berdarah dengan masyarakatnya. Puncaknya saat perkawinannya dengan Maryam yang dalam lanskap normatif adat adalah cinta tabu dan terlarang, Fikri dan Maryam harus menebusnya dengan kematian yang tragis.
Membaca novel ini akan membongkar kedangkalan-kedangkalan kita dalam menilai kehidupan orang lain.