Hari-hari besar Islam termasuk ke dalam hari-hari festival yang banyak dirayakan oleh umat Islam Indonesia. Bahkan kemudian, di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, hari-hari tersebut dimasukkan sebagai hari libur nasional. Paling tidak hari besar Islam yang termasuk dalam konteks hari libur nasional adalah : Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram), hari Maulud Nabi Muhammad SAW (12 Rabi’ul awal), hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad (27 Rajab), Nuzulul Qur’an (21 Ramadhan), ’Idul Fitri (1-2 Syawal), ’Idul Adha (10 Dzulhijah) dan Lailatul Qadar.
Persoalannya adalah, kebanyakan masyarakat kita tidak atau kurang pernah memperhatikan mengapa hari-hari besar tersebut mesti diperingati? Ada pelajaran apa di dalam peristiwa hari besar tersebut? Dan bagaimana menindaklanjuti peringatan hari besar keagamaan ke dalam bentuk aplikasi perbuatan keseharian? Baik itu perbuatan yang terkait dengan akhlak dan moralitas, keagamaan, sosial, politik dan budaya.
Berangkat dari rasa keprihatinan tersebutlah, maka penulis tergerak untuk menghadirkan buku ini. Penulis mencoba menguraikan jalinan peristiwa yang menyebabkan hari tersebut masuk dalam kawasan hari besar Islam, dan menguraikan berbagai aspek pelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya. Lebih lagi, penulis juga memberikan berbagai alternatif aplikasi amaliah yang dapat kita kerjakan, sehingga setiap kali selesai memperingati suatu hari besar keagamaan tersebut, kita harapkan adanya peningkatan kualitas kehidupan, keagamaan dan kemasyarakatan dari diri kita.