Awalnya, hidup Kartika Aini lurus-lurus saja. Namun, setelah kedua sahabatnya
memberikan undangan pernikahan mereka, hidupnya menjadi kacau.
Semua kekacauan itu berawal saat ia mengobral dirinya untuk segera
mendapatkan calon suami. Entah kenapa. Memang hanya cara itu yang terlintas di
kepalanya.
Kemudian, ia dipertemukan dengan duda beranak satu yang memang masuk ke
dalam kriteria suami idamannya—setidaknya sebelum ia tahu yang sebenarnya.
Ternyata, pria itu tak sesuai harapannya. Pria itu sangat dingin, datar, dan juga
menyebalkan!
*
“Mas, nikah sama saya, yuk.” – Kartika Aini
“Baik.” – Samuel Manuela