Nomor urut 3
Sayap - Sri Mufliha
Moris, saat ini bekerja sebagai guru olahraga di Sekolah Dasar. Suatu waktu pada jam istirahat tepat sebelum pelajaran dimulai, ia teringat dengan kenangannya sepuluh tahun lalu. Kenangan tersebut tentang masa remajanya yang penuh pemberontakan. Sejak kecil Moris senang bermain sepak bola, tetapi kedua orang tuanya menentang dan menyuruh agar Moris hanya fokus belajar. Moris tidak senang hidup dalam kekangan, sedangkan orang tuanya hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Kedua belah pihak akhirnya mencoba saling memahami setelah terjadi insiden yang hampir merenggut nyawa Moris.