Nusantara pada masa pemerintah Hindia Belanda, telah dihuni pula oleh warga pendatang dari China, India dan Arab. Untuk membatasi semangat nasionalisme pribumi, pemerintah kolonial menerapkan kebijakan segresi sosial, memisahkan hak dan kewajiban warga pribumi, warga Eropa dan non pribumi (Arab, India, China dsb). Di beberapa wilayah dengan koloni mencapai jumlah tertentu pemerintah Hindia Belanda mengangkat satu pemimpin golongan sebagai mediator antara golongan penduduk tersebut dengan pemerintah terutama dalam hal penarikan pajak. Pemimpin golongan tersebut diberi pangkat mulai dari Letnan, asisten hingga Kapitein. Dalam sejarah kedatangan bangsa Arab terutama yang berasal dari Hadramaut (Yaman) telah banyak muncul sosok-sosok yang menonjol. Beberapa pernah diangkat menjadi pemimpin golongan Arab baik berpangkat Letnan maupun Kapitein, dan beberapa tidak tetapi memiliki reputasi bisnis atau dakwah yang sangat gemilang di masanya. Buku ini memuat daftar puluhan tokoh keturunan Arab yang ternyata memiliki andil cukup besar dalam perkembangan sosial Indonesia terutama dakwah Islam dan bahkan terbukti mereka juga berperan dalam memperkuat semangat nasionalisme Indonesia.