Play for Me

Play for Me

Ajeng Meira Damayanti

0.0

Fiksi

Login untuk Sewa / Beli

Aku menghela berat ketika menatap layar kecil di depanku. Layar yang sama setiap hari. Tiba-tiba muncul suara dari benda di depanku. Teriakan kemenangan yang disuarakan otomatis oleh mesin terdengar begitu semangat. Aku tak terkejut mendengarnya, bahkan aku sudah menduganya. Sekali lagi, aku menghembus napas penat. Lelah juga rasanya, menang terus-menerus.
Kudengar pintu masuk di lantai bawah berderit, sepertinya ibu sudah pulang setelah belanja dari pasar.
“Lho?! Di mana gawaiku, ya?” Ibu terdengar heboh.
Aku mengernyit mendengar suara kebingungan ibu, kakiku turun dari meja. Ibu kehilangan gawainya di pasar?
“Ray, jam berapa sekarang?! Kau tidak berangkat sekolah?” Pada akhirnya ibu melupakan sejenak masalahnya dan beralih ke aku.
Kusenderkan punggung dengan berat. Bibirku melengkung tipis. Suara nyaring ibu yang memekakkan telinga membuatku terpikir tentang ini,
“Apakah ada game yang sesulit kehidupan nyata?”
Kalau saja ada, pasti game itu seberat kehidupanku sekarang.