Janabadra

Janabadra

Wibowo Wibidharma

0.0

Fiksi, Fiksi Sejarah, Fiksi Petualangan

Login untuk Sewa / Beli

Jawa di abad ke-6 Masehi. Pada masa itu hidup seorang pandita Buddha temasyur bernama Janabadra. Janabadra memulai kehidupannya di pecantrikan, sebuah tempat pendidikan prajurit kerajaan. Sebagai cantrik, ia memperoleh pendidikan kanuragan dari para guru terbaik. Ia juga mendapat pendidikan khusus dari resi Wanabadra. Sebagai murid pandai dan tangguh, ia terpilih menjadi prajurit telik sandi (mata-mata) untuk Kerajaan Kalingga dan diberi tugas penyamaran ke Kerajaan Taruma. Karena pilihan hidupnya untuk memenuhi panggilan negara inilah Janabadra terpaksa harus memunda pernikahannya. Ni Laras, kekasih Janabadra memilih membatalkan saja pertunangan mereka karena tidak menyukai cara hidup kerajaan walaupun Ni Laras sesungguhnya telah diramalkan akan menurunkan raja-raja besar di Jawa. Tetapi Ni Laras menginginkan kehidupan yang bersahaja di pedukuhan. Sebenarnya Janabadra tidak benar-benar menginginkan kehidupan keprajuritan, lebih tertarik pada ajaran Resi Wanabadra; resi ini mengajarkan baca tulis agar Janabadra dapat mempelajari naskah-naskah kuna. Ketertarikannya pada asal-usul kehidupan manusia khususnya asal-usul manusia Jawa telah membawanya pada kehidupan yang tak terduga. Dalam perjalanannya mencari “gaman akhasa” ia mengenal Maharaja Taruma, kemudian betemu dengan kehidupan bajak laut, dan mencintai seorang wanita yang membawanya hingga ke Kuil Uruvela di kerajaan Harsya (India). Janabadra kemudian menjadi terkenal karena banyak menulis dan menerjemahkan naskah-naskah Buddha dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Putong Hoa.

Janabadra, adalah sekuel pertama dari pentalogi Jejak Tanah Leluhur karya Wibowo Wibidharma.