Galak, super rewel, bikin hidupku semakin sulit, begitulah bos baruku, Aslan Adyatma Serkan. Seandainya saja dia bukan kakak kelas yang dulu pernah mencuri hatiku, aku tidak akan terjebak dalam perasaan rumit ini.
Meski lika-liku kehidupan semakin terjal dan kian memburuk karenanya, perasaan cinta ini masihlah kokoh berdiri. Namun apakah perasaan ini akan berbalas? Masihkan dia mengingat diriku di salah satu sudut ingatannya? Akankah kesulitan dalam hidupku sirna saat kami bisa bersanding?