Anjani, seorang calon psikiater muda yang ditugaskan melakukan riset di sebuah rumah sakit jiwa khusus anak dan remaja, Madielief. Wanita muda itu menemui kejanggalan kala penelitiannya terhambat pada salah satu pasien yang tak pernah bicara. Aditya Musa, satu-satunya pasien dengan kewarasan pada sorot matanya. Hari demi hari, Anjani menyadari ada yang tak beres dengan rumah sakit itu. Pasien hilang satu per satu bersama hadirnya anomaly senandung dini hari. Meski semua tak tampak sebagaimana mestinya, sang pemilik rumah sakit berdarah Belanda, Rudy van Halen meluruskan pandangan Anjani bahwa segalanya baik-baik saja, sampai Musa berkata, “Sekali kau masuk Madielief, tidak akan ada jalan keluar.”