Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck
Zainuddin, seorang pemuda berdarah Minang dari ayah dan berdarah Bugis dari ibu, dengan hati penuh harapan dan angan akan sambutan gembira dari keluarga ayahnya, dari tanah kelahirannya Mengkasar pergi ke Padang Panjang kampong halaman sang ayah. Namun, apa yang diangankannya tidak terjadi. Di kampung halaman dan oleh keluarganya ia dianggap orang asing. Ketidaknyamanan hidup di kampong halamannya terobati karena perkenalannya dengan Hayati. Mereka saling jatuh cinta dalam keikhlasan dan kesucian jiwa.
Zainuddin harus menerima penolakan pahit dari keluarga Hayati ketika ia meminang Hayati karena perbedaan adat, kedudukan, dan ekonomi. Hayati menikah dengan Aziz, pemuda Minang tulen keturunan terhormat, beradat berlembaga, dan kaya, tetapi sifatnya jauh dari sifat bangsawan terhormat dan berbudi.
Untuk mengobati luka hatinya yang hampir membuatnya bunuh diri, Zainuddin bersama sahabatnya pergi ke tanah Jawa. Siapa sangka luka hati yang dicurahkannya dalam karyanya mendapat apresiasi luar biasa. Zainuddin menjadi terkenal dan kaya raya.
Ketika masa itulah, Hayati hadir kembali dalam hidupnya. Kesucian cinta Zainudiin kepad aHayati diuji. Apa yang terjadi pada Kapal Van Der Wijck menjawab semua tanya atas cinta mereka.
