Jomblo’s Diary
Buku ini memberi aspirasi beberapa orang yang masih ‘setia’ menjomblo, supaya mereka enggak minder dan tetap berani menghadapi kenyataan dengan bilang, “Ya, gue emang jomblo!”
Tulisan ini sekadar catatan ringan, penulis melihatnya dari berbagai kejadian yang kemudian penulis berikan ‘bumbu’ agar lebih menarik. Namun jangan khawatir, ‘bumbu’ tersebut tetap realistis. Kejadiannya mungkin masih bisa terjadi dan bisa kita saksikan (atau bahkan dirasakan?). Semoga menjadi inspirasi bagi para pembaca.
So, kalau kamu memang jomblo, sepertinya sudah enggak pantas lagi, deh menutup-nutupi statusmu. Percaya diri aja lagi. Tidak usah khawatir kena sindir atau dicemooh. Jomblo itu bukan aib, kok. Jomblo bukan kriminal. Mengapa harus malu? Percuma juga kan punya gandengan atau gebetan tetapi malah menjadi sarana berbuat maksiat karena hubungan dengan lawan jenisnya terkategori hubungan tanpa aturan yang benar menurut syariat agama.
Jadi, bagi kamu yang masih jomblo, enggak rugi kalo membaca Jomblo’s Diary yang ditulis dengan bahasa khas remaja. In syaa Allah akan ada banyak manfaat dan inspirasi yang bisa dijadikan pelajaran berharga.