Muslimah Sukses Tanpa Stres
Arus globalisasi telah membuka berbagai peluang karier bagi kaum perempuan. Namun, semua itu justru menempatkan perempuan di persimpangan jalan, antara pilihan karier dan rumah tangga. Desakan lingkungan untuk “sukses” secara materiil sekaligus “sukses” di rumah tangga memaksa banyak perempuan mengambil peran ganda, menjadi superwoman. Efeknya, stres dan depresi di kalangan perempuan mencuat tinggi.
Dr. Erma Pawitasari, M.Ed. mencoba mengurai benang kusut masalah perempuan, memberikan angin segar, dan harapan baru bagi para Muslimah. Muslimah dapat mencapai sukses dunia dan akhirat tanpa harus merasa stres. Islam memandang kesuksesan akhirat sejalan dengan kesuksesan dunia. Muslimah tidak perlu mengorbankan salah satu untuk mencapai kesuksesan lainnya, bila mengikuti jalur-jalur yang telah ditetapkan dalam Islam.
Buku ini sarat dengan pemikiran-pemikiran ulama klasik yang ternyata sangat relevan dengan situasi masa kini, tetapi telah banyak ditinggalkan dan dirasa asing oleh kaum Muslimin sendiri. Konsep-konsep seperti kepemimpinan rumah tangga, ketaatan istri, peran ayah, wali, waris, serta aturan pernikahan dan perceraian merupakan suatu rangkaian hukum yang tidak boleh disekat-sekat. Pemahaman yang tersekat-sekat dapat menjadi bibit tumbuhnya ketidakpuasan di kalangan Muslimah. Hal ini membuat mereka melirik alternatif lain, seperti feminisme dan liberalisme. Di sisi lain, konsep kesalehan yang tidak tepat jamak diidentikkan dengan berdiam diri dalam penderitaan dengan mengatasnamakan kesabaran.
