Namanya Barra.
Jangankan hangat bak bara api, sahabat Trisha ini adalah manusia sekaku batu arca. Tapi toh Trisha tidak peduli. Sebab selama bertahun-tahun, Barra adalah tempat ternyaman Trisha.
Hingga satu persatu hal datang mengusik, dan menyadarkan Trisha tentang batas yang seharusnya mereka pasang jauh-jauh hari. Jadi, bukankah lebih baik Trisha mulai menjauh dari Barra?
Hanya saja, memangnya Trisha bisa?