Ada yang melekat secara kuat dalam diri para guru. Mereka adalah `pencetak` segala profesi. Mereka adalah pendidik dan teladan. Bukan hanya bagi peserta didiknya, tapi juga pada lingkungannya. Adanya mereka dalam kehidupan seperti gunung bagi semesta. Bagaimanapun apresiasi dan penghormatan yang mereka dapatkan takkan mampu mengubah takdir, bahwa mereka terlahir untuk mengabdi, menerangi, dan mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik.
Guru yang produktif dan inspiratif akan memberi pengaruh kuat
pada lingkungannya, pada guru yang lainnya, juga pada para peserta didik yang mereka ajar. Termasuk aktivitas menulis dan berkarya. Meski jarang disadari, menerbitkan buku telah nyata memberi pengaruh pada orang lain, pada lingkungannya. Menulis buku, apakah dilakukan secara mandiri atau `berjamaah`, dan apa pun genre tulisannya, pasti juga
menebar banyak manfaat sekaligus inspirasi.
Buku ini membawa `pesan` dari guru di Tasikmalaya, Kota dan Kabupaten, kepada para guru di Indonesia. Buku ini ditaburi gagasan-gagasan yang bermuara pada peningkatan kapasitas guru, perbaikan sistem pendidikan, keberpihakan kepada peserta didik, perbaikan
pengelolaan dunia pendidikan, dan lainnya.
Ada 30 guru yang berkontribusi untuk buku ini. Mereka tersebar di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Mereka pendidik di SD, SMP, SMA, SMK, MA, dan MAN di Tasikmalaya. Mereka tergabung di Forum GUMEULIS (Guru Menulis) yang cukup lama berkiprah dan menerbitkan buku-buku dengan istiqamah.
Selebihnya, buku ini dihadirkan secara khusus untuk menyambut bulan Mei sebagai `bulan pendidikan (2 Mei) dan sebagai `bulan kebangkitan` (20 Mei). Buku ini akan memperkuat budaya literasi di Tasikmalaya sebagai kota dan kabupaten dengan aktivitas dunia kepenulisan yang nyata dan terjaga.
Dari Guru Tasikmalaya untuk Guru Indonesia
Agus Nana Nuryana, Yanti Sri Susanti, Dian Darmawati, Cicin Cintasari, Enong Sumaryati [dan 18 lainnya][
Pendidikan