Hanya karena keluhan tentang kebijakan kampus dan doa sembarangan yang diucapkan, Ghayda diganjar hukuman oleh orang yang berpengaruh di kampus. Menjadi ibu selama 100 hari adalah hukuman yang aneh menurutnya.
Tidak mudah bagi Ghayda menjalani hukuman itu karena ada tiga anak nakal dan manis yang selalu saja mengganggunya.Namun, saat sedang menjalani hukuman, Ghayda dihadapkan pada kenyataan yang dulu dikuburnya, yaitu cinta pertama yang tak terbalas.
Mampukah Ghayda menyelesaikan hukuman itu? Bagaimana Ghayda menghadapi kenyataan yang tak ingin dihadapinya?