Seumur hidupnya, Sierra merasa hanya menjadi bayang-bayang Sevilla, kakak perempuannya yang mahasempurna. Belum lagi komentar orang-orang yang seringkali membandingkan mereka berdua, membuat Sierra menjadi sosok yang pesimis, overthinking, dan merasa tak layak dicintai.
Masalah dimulai ketika Sierra harus menggantikan posisi Sevilla menikah dengan Ibram, lelaki yang dulunya pernah menjadi tetangga sebelah rumah.
Sifat tenang dan pendiam suaminya membuat Sierra sadar untuk tidak berharap banyak. Terlebih lagi lelaki itu sudah pasti mencintai Sevilla, kakaknya yang melarikan diri dan mungkin akan kembali suatu hari nanti.
Namun, sebagai manusia biasa, Sierra lupa bahwa ia tak bisa memilih kepada siapa harus menjatuhkan hati. Bagaimana jika sikap dan perhatian Ibram lambat laun membuatnya ingin terus memiliki?
