Tiap lembarnya berisikan bahasa yang hilang karena tidak diberi ruang. Seperti pesan yang terus terhapus, terus muncul dalam benak namun sulit terungkap.
Hidup seringkali mengharuskan diri untuk baik-baik saja, tidak memberi waktu untuk sesuatu yang sulit dipahami, diolah, bahkan cenderung menelantarkan rumitnya pikiran.
Tulisan ini seperti rasa yang belum ditanda tangani, luapan pasal yang menunggu persetujuan.
Jauh di dalam sana,
Ada sesuatu yang terus berdenyut
Namun terabaikan layaknya atribut