Ia yang menari nan elok
Memperlihatkan senyum nan manis
Menerawang segala sisi ruang hati
Memikat perasaanku yang tengah kosong
Singkat cerita
Ia telah berhasil kupikat
Dengan kiat-kiat dan doa
Hubungan kami, bukanlah romansa
Tak ada mawar, dan bualan-bualan
Ia bernama Maryam
Mawar liar di hutan
Hingga akhir hayatnya
Memilih merdeka meski ganjarannya tiada
Penyakitnya telah ia pupuk
Menunggu waktu tuk dipeluk
Saat tiba mentari terbenam, dan dosa-dosa luruh
Terkubur bersama mimpi, bersama diriku
Catatan; Isi puisi ini terinspirasi oleh karya GM. Sudarta (Bunga Tabur Terakhir, 2011)