Ini adalah buku kedua Aik Vela, setelah “Aku Ingin Meniup Balon” yang diterbitkan Garudhawaca pada 2016. Di buku kedua ini, Aik mempersembahkan 15 cerita pendek yang ditulis pada kurun 2017-2021. Melalui kelimabelas cerita ini Aik menyajikan kepada kita kedalaman yang sederhana, dan kesederhanaan yang dalam. Tidak ada teknik penceritaan yang rumit, diksi-diksi yang puitis berbunga-bunga… ia benar-benar hanya bercerita. Sebagian besar ceritanya memiliki unsur introspeksi atas sejarah pribadi yang bisa jadi melibatkan sejarah orang-orang terdekat (keluarga) yang diterima atau tidak, adalah unsur penting yang membentuk kesadaran jati diri kita, atau setidaknya menentukan arah pencarian jati diri itu baik searah maupun kebalikannya. Membaca cerita-cerita ini, kita bisa menikmatinya dengan santai namun tetap akan mendapatkan suatu “pukulan lembut” tentang hidup dan tentang kisah-kisah pribadi kita sendiri.