Novel ini dibangun dengan formula yang tidak biasa. Alurnya maju-mundur, acak, tetapi semuanya berhasil disambungkan dengan satu benang merah. Novel ini hanya berkisah mengenai kejadian dalam satu hari. Setiap bab disusun berdasarkan pukul kejadian tersebut berlangsung.
Selain teknik penulisannya, tema yang diangkat novel ini pun sungguh penting, meski jarang adanya. Novel ini mengangkat isu tentang waria. Selama ini waria kerap dipandang sebelah mata, atau bahkan hanya menjadi olokan. Posisi waria di tengah masyarakat pun dinilai sebagai aib yang mesti disingkirkan. Hal tersebut menjadikan banyak kasus kriminal yang menjadikan waria sebagai korbannya. Dan masyarakat cenderung melumrahkan kejadian-kejadian yang dialami oleh para waria.
