Goresan pena ini berkisah tentang sosok mojang desa bernama fatma yang berusaha keluar dari norma lama yang mengekang wanita untuk berpendidikan tinggi dan bercita-cita besar. Dia menjauh dari deswa kelahirannya dan merambah belantara akaddemis di ibu Kota. Baginya , perempuan desa tidak bisa menyerah begitu saja pada teori nasib "dapur, sumur, kasur" dan menjadi kurus kering dari kemajuan peradaban. Walaupun pada akhirnya, bagi siapa pun takdir berumah tangga tindak mungkin dielakan, tapi menjadi terpelajar bukanlah sebuah dosa bagi kaum perempuan di hadapan hantu adat berbaju kearifan lokal.