Sang Batas

Sang Batas

Moh. Shobari Husein

0.0

Fiksi

Login untuk Sewa / Beli

Tiba-tiba alunan azan dari atas menara terdengar, seketika mereka terdiam dan seketika hati damai dan bahagia tatkala ia cium suara azan yang mereka dengar. Berbau semerbak harum bagaikan di taman. Oh sungguh menakjubkan. Dan dua tokoh kita berkata, “Berbahagialah wahai anak-anak kehidupan. Ketentraman telah membelai hatimu. Hilangkanlah gundah gulana yang pernah engkau derita. Berjalanlah dan nampakkan jiwa-jiwa kesetiaanmu untuknya. Berjalanlah, berjalanlah, dan berjalanlah menuju kepadanya. Tundukkan kepalamu tatkala engkau memandangnya dan seandainya ia tidak di hadapanmu, bersujudlah mohonlah ampunan padanya dan ikhlaskan apa yang engkau miliki padanya. Karena sesungguhnya engkau berada di hadapannya. Itulah ia Yang Maha Mengetahui. Itulah ia Yang Maha Mendengar. Itulah ia Yang Maha Melihat. Itulah ia Yang Maha dari semua Maha yang ada di alam semesta ini. Wahai engkau anak-anak kehidupan, janganlah engkau buta dari apa yang pernah engkau lihat. Janganlah tuli dari apa yang engkau pernah dengar. Janganlah engkau bisu dari apa yang pernah engkau katakan. Dan janganlah berhenti dari apa yang per-nah engkau perbuat. Tapi, butalah dari apa yang membutakanmu, dan tulilah dari apa yang telah menulikanmu dan bisulah dari apa yang telah membisukanmu. Dan berhentilah dari apa yang menghentikanmu karena sakit jiwamu.”