Berdiri di depan Menara Galata membuat Syaneem tidak mampu menyembunyikan kekaguman. Menara Galata telah banyak menyimpan sejarah, seperti menyaksikan pertarungan hebat yang dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih pada 1453 dan melihat keruntuhan kekhalifahan oleh Mustafa Kemal Attaturk.
Bukan hanya Menara Galata, tapi pesona tembok kokoh Konstantinopel, Museum Mevlana dan syahdunya tarian Sema menjadi daya magis.
Takdir memang seringkali mengantarnya pada lubang kematian tapi sejarah Islam yang dituturkan Gökhan membuat Syaneem ingin terus hidup.
"Syaneem, have you every thought why God give you this sickness?" Tanya Gökhan.
"I always think about it but I do believe, because I am tough and Allah is just challenge me. Sejarah Islam membuatku selalu ingin hidup lebih lama."
"Syaneem, kini telah kutemukan pecahan sinar dari matahari di Menara Galata, kamu salah satunya dan saya tidak ingin kehilangan."