“Dasar psikopat!”
Caroline sudah terbiasa dengan umpatan itu, padahal ia yakin 99% bahwa ia hanya gadis biasa yang kebetulan mempunyai hobi yang tergolong unik, yakni menonton film dengan tokoh utama lelaki penyakitan. Ia bahkan masuk jurusan ilmu komunikasi untuk memenuhi obsesinya sebagai kreator film.
Seumur hidup, Caroline juga berdoa agar bisa bertemu dan memiliki pacar yang sakit-sakitan, lalu menjaganya seperti film yang ditonton. Hingga pada hari pertama OSPEK, Tuhan mempertemukannya dengan penderita lupus bernama Nanda. Ia pun mengejar lelaki itu dari diklat sampai mengikuti kegiatan komunitas odapus.