Aku merindukanmu puan, ketika kau memelukku dengan bahumu yang paling payah, setelah kau jauh pergi langit tak biru lagi, tempat kata-kata tak berkata-kata, tempat puisi-puisi mengenang sunyi, jika kau puan tak dapat memelukku secara dekat maka peluklah aku dengan doamu yang paling dalam, sedalam palung lautan banda.