“Kamu tahu kenapa lembayung senja itu indah, Khawla?”
“Karena warna jingganya?”
“Bukan, tapi karena meski kemunculannya hanya sesaat, tetapi diistimewakan dengan iringan lantunan azan yang mengingatkan semesta untuk tunduk Sang Pencipta.”
“Ustaz, akankah ada yang mengistimewakanku seperti senja, walau hanya sesaat?”
***
Lubna Khawla Azzahra, gadis biasa yang tak pernah mengenyam pendidikan di pesantren mendadak diperebutkan dengan dua gus tampan sekaligus.
Rasa kagum yang tumbuh di hati Gus Syam dan Gus Elhaq pada Khawla membuat hubungan kakak beradik itu pun renggang.
Akankah gadis biasa seperti Khawla menjadi menantu seorang kyai?
