Abram Ali menghabiskan masa mudanya berpetualang ke berbagai negara konflik. Mendamaikan kedua belah pihak sebagai negosiator perang adalah tantangan tersendiri baginya sebagai seorang dokter. Tak disangka, perbuatan baiknya menolong seseorang justru menjadi mimpi buruk bagi dirinya. Pria yang ditolongnya bukanlah manusia biasa tetapi monster tak bernama, yang pada akhirnya memiliki obsesi untuk menghancurkan kehidupan Abram, juga dunia.
Dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk lemah yang tak pantas hidup. Dunia yang hanya berisi keserakahan dan dikuasai segelintir orang yang merasa menjadi raja bahkan Tuhan bagi makhluk lain. Bukankah dunia yang seperti ini sudah tidak layak untuk dihuni? Begitulah pemikiran Azerli.
Sementara di beberapa negara, Azerli telah mampu membuat kelompok manusia saling bertikai dan membunuh dengan mengadu domba menggunakan isu agama ataupun kesukuan, Abram berusaha mengejar dan memburunya, karena Azerli telah menargetkan kelemahan Abram sebagai sasaran berikutnya, permata yang dilindung Abram bahkan sejak dirinya remaja, permata jelita itu bernama Maharani.
